Selasa, 09 Maret 2021

Makroskopis Dan Mikroskopis Feses

PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS FESES

1. PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS

  • Warna 
*Normal : kuning - cokelat muda
*Abnormal
> Melena ( hitam ) : karena perdarahan saluran cerna bagian atas.
> Merah : perdarahan segar.
> Acholis : pucat / dempul karena stercobilin negatif.

NB : Stercobilin adalah pemberi warna pada feses.

  •  Bau 
*Normal : khas seperti bau reagen indol, skatol & asam butirat.
*Abnormal
> Busuk : pembusukan protein
> Asam : fermentasi ( diare )
> Anyir : disentri basiler
> Tengik : lemak

  •  Konsistensi ( Tingkat Kepadatan Feses )

*Normal : lunak berbentuk
*Abnormal
> Keras : konstipasi
> Cair : bubur sampai seperti air cucian beras
> Gas = CO² : fermentasi karbohidrat

  •  Lendir

*Normal : negatif
*Abnormal
> Radang lendir banyak
> Keganasan lendir banyak & berbau busuk

  •  Darah

*Normal : negatif
*Abnormal
> Darah segar : hemorrhoid, disentri amoeba
> Darah lama : hitam yaitu melena

  •  Nanah 

*Normal : negatif
*Abnormal
> Abses pecah nanah positif
> Carcinoma : disertai bau busuk

  • Sisa Makanan 

> Sayuran & biji²an

2. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS

  •  Alat dan Bahan : 

> Alat : 3 objek glass dan cover glass, larutan eosin, lugol, dan asam asetat glasial, lidi.

Dalam hal ini masing² memiliki fungsi sebagai berikut: 

1. Eosin digunakan untuk melihat eritrosit & leukosit.
2. Lugol digunakan untuk melihat sisa makanan.
3. Asam Asetat Glasial digunakan untuk melihat protein.
> Bahan : Feses segar.

  •  Cara Kerja : 
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pada ke-3 objek glass tersebut di beri secuil feses.
3. Kemudian ditambahkan 1 tetes reagen secara berurut : eosin, lugol , & asam asetat.
4. Homogenkan sampai tercampur merata.
5. Periksa dibawah mikroskop perbesaran 10 & 40 X.

*Nah itu dia sekilas materi pemeriksaan tentang feses. Semoga bermanfaat ya:)


Pemeriksaan Batu Empedu

    Di Indonesia, penyakit batu empedu masih kurang mendapat perhatian dibandingkan penyakit saluran cerna lainnya seperti hepatitis virus k...