Kamis, 25 Februari 2021

Pemeriksaan Semen

   Semen adalah cairan yang diejakulasikan ( dikeluarkan ) pada saat orgasme, yakni semen ( air mani ) mengandung sperma, dan sekret vesikula seminalis, prostat, kelenjar cowper, dan mungkin kelenjar uretra.

   Volume rerata per ejakulat adalah 2,5 - 3,5 ml.

   Semen bergerak dengan kecepatan sekitar 3 mm/menit dalam melintasi saluran genitalia wanita.

1. PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS SEMEN

a. Volume 

Diukur menggunakan gelas ukur. Normal nya 2 - 6 ml dengan rata² 2 - 3,5 ml. 
Normospermi : volume normal.
Hipospermi : kurang dari 2 ml.
Hipespermi : lebih dari 6 ml.
 

*Penyebab semen dikategorikan Hipospermi : 

1. Tercecer pada saat memasukkan semen ke dalam botol.
2. Penyumbatan kedua duktus ejakulatorius.
3. Kelainan kongenital.
4. Abstinensi yang lama.
5. Produksi kelenjar aksesoris yang berlebihan.

b. Warna 

Dilihat. Normalnya putih / agak keruh.

c. Bau

Dicium. Normalnya bau khas seperti bunga akasia ( langu ).

d. PH 

Menggunakan kertas pH universal. Normal 7,2 - 7,86.

e. Viskositas ( Tingkat Kekentalan )

Ditarik menggunakan tusuk gigi lalu diukur panjangnya menggunakan penggaris. Normalnya 3 - 5 cm.

f. Likuifaksi

Waktu yang dibutuhkan semen untuk mencair biasanya selama sekitar 60 menit walau pada umumnya sudah mencair selama 15 menit.

2. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SEMEN

a. Uji Motilitas 

Untuk mengetahui spermatozoanya bergerak / tidak.
*Cara Kerja : 
1. Teteskan semen yang sudah mencair ke atas objek glass lalu tutup dengan cover glass.
2. Pemeriksaan dilakukan dengan lensa objektif 40x.
3. Perhatikan berapa % spermatozoa yang bergerak aktif dan hitung pula waktu yang sudah berlalu sejak saat ejakulasi karena semakin lama motilitas spermatozoa semakin berkurang.
* Nilai Normal : 50 - 70 %

b. Morfologi Spermatozoa

Untuk mengetahui bentuk² dari spermatozoa.
*Cara Kerja : 
1. Buat apusan semen seperti membuat apusan darah tepi biarkan mengering di udara.
2. Fiksasi dengan alkohol 96 % selama 5 menit.
3. Genangi dengan zat warna giemsa selama 15 - 20 menit. Bilas dengan air mengalir, keringkan.
4. Periksa dibawah mikroskop perbesaran 10 & 100 X dengan menggunakan minyak imersi.
5. Dihitung berapa spermatozoa yang normal & abnormal dalam 100 spermatozoa. Spermatozoa normal memiliki kepala oval & ekor lurus.
*Nilai Normal : 60 - 70 %

c. Jumlah Spermatozoa

*Cara Kerja : 
1. Menghitung spermatozoa dengan menggunakan bilik hitung hemositometer improved neubauer dan pipet leukosit.
2. Semen yang sudah mencair dipipet dengan pipet leukosit sampai batas 0,5 lalu encerkan dengan aquadest sampai batas 11, homogenkan.
3. Teteskan pada bilik hitung.
4. Periksa dibawah mikroskop perbesaran 10 & 100 X.
5. Jumlah Spermatozoa yang dihitung dikalikan 200.000.
*Nilai Normal : ±70 - 100 jt/ml

*Cara Memperoleh Semen :

1. Sediaan diambil setelah abstinensi sedikitnya 48 jam atau tidak lebih dari 7 hari.
2. Sediaan sebaiknya dikeluarkan dalam sebuah kamar yang tenang.
3. Sebaiknya sediaan dikeluarkan dengan cara masturbasi dan ditampung dalam botol kaca atau plastik yang bermulut lebar.
4. Zat pelicin sebaiknya tidak digunakan untuk mempermudah pengeluaran semen.
5. Kondom sebaiknya tidak dipakai untuk menampung semen karena mengandung spermatisit.




~ Sekian materi analisis semen dari mimin, semoga bermanfaat ya guys.~ 




Pemeriksaan Batu Empedu

    Di Indonesia, penyakit batu empedu masih kurang mendapat perhatian dibandingkan penyakit saluran cerna lainnya seperti hepatitis virus k...