Jumat, 23 April 2021

Pemeriksaan LED ( Laju Endap Darah )

 Tujuan : 

1. Untuk mengetahui kecepatan darah mengendap.
2. Untuk melihat perkembangan infeksi penyakit kronis.

Metode : 

Westergren

Prinsip : 

Darah ditambah antikoagulan disimpan pada standar maka akan mengendap. Semakin banyak sel eritrosit yang mengendap maka semakin tinggi LED nya.

Landasan Teori : 

LED / dalam bahasa Inggrisnya Eritrosit Sedimentation Rate ( ESR ) merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah. LED yakni menghitung pengendapan eritrosit dalam darah persatuan waktu 1 jam dengan memasukkan darah ke dalam tabung westergren disimpan dalam rak tabung westergren selama 1 jam & dibaca dengan menghitung jarak antara puncak miniscus plasma darah terhadap pengendapan eritrosit menggunakan reading device. LED tidak terlalu spesifik untuk diagnostik penyakit tetapi digunakan untuk skrining inflamasi.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil LED : 

1. Ukuran / bentuk eritrosit
2. Tingkat plasma fibrinogen
3. Mekanik seperti getaran, suhu, kemiringan 
4. Teknik

Hasil dari uji pemeriksaan LED bervariasi tergantung umur, jenis kelamin, & ketinggian.

Fase - Fase dalam LED :

1. Fase pengendapan cepat pertama 15 menit, eritrosit mulai membentuk rouleaux.
2. Fase pengendapan lambat 30 menit, makin banyak eritrosit yang membentuk rouleaux.
3. Fase pengendapan cepat kedua 15 menit, fase pemadatan.

Nilai Normal : 

Laki - laki : 0 - 15 mm/jam
Perempuan : 0 - 20 mm/jam

Alasan kenapa angka normal wanita lebih besar daripada pria? Ya karena wanita memiliki sifat fisiologis yang berbeda dari pria, wanita mengalami inflamasi / menstruasi disetiap bulannya.

Cara Kerja : 

1. Ambil darah 2 ml, masukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 500 mikron Na. Sitrat 3,8 %
3. Homogenkan.
4. Hisap dengan tabung westergren sampai batas nol (0).
5. Simpan dalam rak tabung westergren selama 1 jam.
6. Hitung kecepatan pengendapan eritrosit setelah 1 jam.


Pemeriksaan Batu Empedu

    Di Indonesia, penyakit batu empedu masih kurang mendapat perhatian dibandingkan penyakit saluran cerna lainnya seperti hepatitis virus k...