Selasa, 15 Juni 2021

Analisis Sperma ( Semen )

  • Semen adalah cairan yang diejakulasikan ( dikeluarkan ) pada saat orgasme, yakni semen ( air mani ) mengandung sperma & sekret vesikula seminalis, prostat, kelenjar cowper & mungkin kelenjar uretra.
  • Volume rerata per ejakulat adalah 2,5 - 3,5 ml.
  • Sperma manusia bergerak dengan kecepatan sekitar 3 mm/menit dalam melintasi saluran genitalia wanita. 
* PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS SEMEN meliputi :
1. Volume
- Volume normal / normospermi yaitu 2 - 6 ml dengan rata - rata 2 - 3,5 ml.
- Aspermi ( tidak keluar sperma sama sekali ).
- Hipespermi ( lebih dari 6 ml ).
- Hipospermi ( kurang dari 2 ml ). Penyebab terjadinya Hipospermi, antara lain :
• Tercecer pada waktu memasukkan semen ke dalam botol.
• Penyumbatan kedua duktus ejakulatorius.
• Kelainan kongenital.
• Abstinensi yang lama.
• Produksi kelenjar asesoris yang berlebihan.

2. Warna 
Normal putih / agak keruh.

3. Bau 
Normalnya bau khas seperti bunga akasia ( langu ).

4. pH
Normalnya 7,2 - 7,86.

5. Viskositas ( tingkat kekentalan )
Normal 3 - 5 cm. Jika lebih dari 5 cm berarti semen terlalu kental & kekurangan enzim likuifaksi. Sebaliknya, jika kurang dari 3 cm berarti kelebihan enzim likuifaksi.

6. Likuifaksi 
Adalah waktu yang dibutuhkan semen untuk mencair, normalnya 60 menit walau pada umumnya sudah terjadi dalam 15 menit.

*PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SEMEN meliputi :

• Uji Motilitas
CARA KERJA :
1. Teteskan semen yang sudah mencair ke atas objek glass lalu tutup dengan cover glass.
2. Pemeriksaan dilakukan dengan lensa objektif 40X.
3. Perhatikan berapa % spermatozoa yang bergerak aktif & hitung pula waktu yang sudah berlalu sejak saat ejakulasi karena semakin lama motilitas spermatozoa semakin berkurang.

NILAI NORMAL : 
50 - 70 %.

• Morfologi Spermatozoa
CARA KERJA :
1. Buat apusan semen seperti membuat apusan darah tepi. Biarkan mengering diudara.
2. Fiksasi dengan alkohol 96 % selama 5 menit.
3. Genangi dengan zat warna giemsa selama 15 - 20 menit, cuci dengan air mengalir & keringkan.
4. Periksa dibawah mikroskop perbesaran 10 & 100 dengan menggunakan minyak imersi.
5. Dihitung berapa spermatozoa yang normal & abnormal dalam 100 spermatozoa. Spermatozoa normal memiliki kepala oval & ekor lurus.

NILAI NORMAL :
60 - 70 %.

• Jumlah Spermatozoa
CARA KERJA :
1. Menghitung spermatozoa dengan menggunakan bilik hitung hemositometer improved neubauer & pipet leukosit.
2. Semen yang sudah mencair dipipet dengan pipet leukosit sampai batas 0,5 lalu encerkan dengan aquadest sampai batas 11, homogenkan.
3. Teteskan pada bilik hitung.
4. Periksa dibawah mikroskop.
5. Jumlah spermatozoa yang dihitung dikalikan 200.000

NILAI NORMAL : 
± 70 - 100 juta / ml.

CARA MEMPEROLEH SEMEN : 

1. Sediaan diambil setelah Abstinensi sedikitnya 48 jam & tidak lebih dari 7 hari.
2. Sebaiknya sediaan dikeluarkan dalam sebuah kamar yang tenang.
3. Sediaan sebaiknya diperoleh dengan cara masturbasi & ditampung dalam botol kaca / plastik yang bermulut lebar.
4. Zat pelicin sebaiknya jangan digunakan untuk mempermudah pengeluaran semen.
5. Kondom sebaiknya tidak dipakai untuk menampung semen karena mengandung spermatisit.




Pemeriksaan Batu Empedu

    Di Indonesia, penyakit batu empedu masih kurang mendapat perhatian dibandingkan penyakit saluran cerna lainnya seperti hepatitis virus k...