Di Indonesia, penyakit batu empedu masih kurang mendapat perhatian dibandingkan penyakit saluran cerna lainnya seperti hepatitis virus kronik, sirosis hati, atau karsinoma hepatoseluler. Padahal, biaya pengobatan penyakit ini merupakan yang termahal dibandingkan dengan penyakit saluran cerna lainnya.
Berdasarkan komposisi pembentuknya, batu saluran empedu dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Batu kolesterol, komponen utamanya adalah kolesterol 72 % lebih.
2. Batu pigmen cokelat, komponen utamanya calsium bilirubinate.
3. Batu pigmen hitam, komponen utamanya residu hitam tak tereksitasi.
Batu empedu pada masyarakat barat kebanyakan merupakan batu kolesterol. Namun di Indonesia, berdasarkan sebuah penelitian sebagian besar kasus batu empedu adalah batu pigmen ( 73 % ) & batu kolesterol ( 27 % ). Inilah kadang² dokter salah mendiagnosa sebagai penyakit kuning. Penyakit kuning akibat sumbatan pada empedu.
> Pemeriksaan : Kimiawi
> Metode : Kualitatif
> Prinsip :
1). Cholesterol
Cholesterol dengan chloroform & asam asetat anhidrid & asam sulfat pekat & dibiarkan ditempat gelap maka akan terjadi flouresensi hijau.
2). Calsium
Calsium dengan sedikit HCl 0,2 N & sedikit larutan Na Acetate jenuh sampai pH menjadi 4 & beberapa tetes larutan kalium oxalate akan terbentuk endapan putih.
3). Fosfat
Fosfat dengan ammonium molibdat & suasana panas akan terjadi endapan kuning.
4). Bilirubin
Bilirubin dengan methanol & Reagen diazo akan terbentuk warna ungu menandakan adanya bilirubin.
> Alat dan Bahan :
• Alat : mortir & lumpang, gergaji halus, tabung reaksi, gelas ukur, pipet tetes.
• Bahan : sampel batu empedu & reagen yang terdiri dari ; chloroform, asam asetat anhidrid, asam sulfat pekat, HCl 0.2 N, Na acetat jenuh, Kalium oksalat, ammonium molibdat, methanol, reagen diazo.
> Cara Kerja :
1). Cholesterol
• Pada tabung masukkan sedikit gerusan batu empedu & beberapa ml chloroform & ditambahkan 1 ml asam asetat anhidrid & 2 tetes asam sulfat pekat & tabung tersebut dibiarkan ditempat gelap.
• Amati terjadinya warna hijau menandakan adanya cholesterol.
2). Calsium
• Pada tabung masukkan sedikit gerusan batu empedu & HCl 0,2 N.
• Tambahkan sedikit demi sedikit larutan Na acetat jenuh sampai pH menjadi 4 ( control dengan kertas pH universal ).
• Tambahkan beberapa tetes larutan kalium oksalat.
• Biarkan 10 menit.
• Amati terbentuknya endapan putih menandakan adanya calsium.
3). Fosfat
• Pada tabung masukkan sedikit gerusan batu empedu.
• Tambahkan 4 - 5 tetes larutan ammonium molibdat.
• Panaskan diatas nyala api.
• Amati adanya endapan kuning.
4). Bilirubin
• Pada tabung masukkan sedikit gerusan batu empedu.
• Tambahkan sedikit methanol.
• Tambahkan reagen diazo segar.
• Amati terbentuknya warna ungu menandakan adanya bilirubin.